Fenomena kaum urban di kota-kota besar di dunia, memang sulit dibendung. Dalam hal ini
Puluhan ribu, bahkan ratusan ribu penduduk pedesaan berbondong-bondong menyerbu
Faktor ekonomi, terutama karena lapangan pekerjaan yang sangat terbatas, pekerjaan di sektor pertanian yang sangat tidak memadai, menjadi penyebab kaum urban ngacir dari kampung halamannya.
Sementara itu, disisi lain,
Dibalik gemerlap
Akhirnya persoalan yang dihadapi pemerintah menjadi sangat rumit dan kompleks.
Meskipun hingar bingar otonomi daerah sudah gencar semarak, tetapi terbukti masih belum perkasa.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus bersatu padu dan saling melengkapi dalam melaksanakan program penanggulangan masalah urbanisasi.
Langkah utama yang harus dilakukan:
- Ekstensifikasi & intensifikasi pertanian.
- Berdayakan ekonomi berbasis kerakyatan (wisata, kerajinan, pengolahan makanan dalam skala home industri) dengan memberikan kredit dengan bunga yang super ringan.
- Memberi pelatihan dan menyediakan kesempatan promosi di dalam dan luar negeri.
Karena pada dasarnya, arus urbanisasi merupakan refleksi dari kegagalan pemerintah (daerah) dalam mengatasi kebuntuan dan stagnasi perekonomian di daerah.
Di Jakarta, tidak pernah terdengar orang Bali (yang kita konotasikan dengan nama khas Bali) yang tertangkap tramtib, dikejar-kejar Polisi PP karena jadi pengemis, atau hidup di kolong jembatan. Kenapa? Karena di Bali lapangan pekerjaan sudah cukup tersedia. Potensi wisata dan kesenian (ekonomi kreatif) benar-benar digarap secara serius dan terarah oleh pemda
Jadi, ngapain ke Jakarte bang !
Ditulis oleh Rindy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar