Minggu, 01 Februari 2009

Industri kita sedang mencari bentuk baru

Bicara tentang desain seringkali tak lepas dengan hal marketing. Sesuai nature-nya sebagai seni terapan, penciptaan satu desain sering dilatarbelakangi dengan motif untuk memasarkan suatu produk.
Dengan berkembangnya teknologi terutama IT, maka berubah pula pola pembelian masyarakat. Jelas pola pembelian konvensional yg sudah mengakar pada kultur seperti membeli barang di toko kelontong atau pasar tetaplah akan eksis. Namun isi dompet yang dulunya cuma dikeluarkan lewat pola pembelian konvensional, sekarang memiliki macam variasi metoda belanja, sebagai contoh, Internet Banking dan Paypal. Karenanya definisi pasar dimana tempat bertemunya penjual dan pembeli sekarang sudah menjadi makin kayak arena dunia virtual telah menjadi pasar juga.
Selain itu bertambah pula metoda untuk menjangkau target market. Berubahnya pola kebiasaan masyarakat membuat makin besarnya tantangan bagi perusahaan pencipta iklan TV, radio, media cetak, direct mail sampai dengan flyer sederhana.
Pertanyaannya bukanlah apakah media internet akan melias dan menggantikan media-media tsb, tapi campuran apakah yg paling tepat (antara iklan TV, radio, media cetak, direct mail, sampling, online advertising, mobile advertising, pameran, dll) untuk menjangkau target market? Paling tepat disini berarti paling efisien, hemat dan memiliki impact besar.
Trend pergeseran ini juga sedikit banyak dipengaruhi oleh pemikiran A.G. Laffey (CEO P&G) tentang The Moment of Truth yaitu momen dimana konsumen berdiri di depan rak supermarket untuk memilih suatu produk. Riset yg bermuara pada pemikiran ini menunjukkan bahwa keberadaan media pamer pajang (point of purchase) memiliki pengaruh yg sangat kuat untuk memengaruhi pembelian.
Berdasarkan pemikiran inilah P&G menggeser pengeluaran untuk promosi di media konvensional lalu untuk mengalokasikannya pada media baru, salah satunya adalah media point of purchase ini.
Pergeseran ini saya rasakan juga pada biro desain kami. Dimana beberapa bulan yg lalu untuk pertama kalinya mau tidak mau kami harus ikut penawaran projek booth supermarket dan mau tidak mau kami juga harus ikut bersaing dengan para kontraktor pameran.
Jadi, pada akhirnya ada dua perusahaan- yg jelas-jelas berbeda jenis- harus bertarung untuk penggarapan satu projek.
Hasilnya? Projek dibagi dua. Kami mengerjakan visualnya mulai dari sesi foto sampai desain grafis, sementara competitor mengerjakan konstruksinya. Yg menarik dari sini adalah klien menuntut supplier desain untuk mengerti konstruksi. Dan sebaliknya, supplier konstruksi juga dituntut untuk mengerti desain grafis, sementara kedua supplier-nya (biro desain maupun kontraktor) harus memaksakan diri mempelajari hal-hal baru karena tak ingin kehilangan projek yg nilainya boleh dibilang lumayan.
Industri kreatif kita sedang ikut berubah mengikuti pasar. Yg dulunya spesialis print design, sekarang dihadapkan pada pilihan mau melebarkan sayap ke online design atau tetap jadi spesialis. Tentunya bagi kebanyakan pemain keputusannya banyak tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. Persaingan pun menjadi semakin ketat dan lebar, namun sekaligus menciptakan peluang bagi para insane kreatif untuk menjelajahi media-media baru selain kertas.
Saya pribadi memerkirakan bahwa area print dan TV akan melambat pertumbuhannya sementara area lain seperti online promotion, point of purchase, event dan mobile advertising akan mengalami pertumbuhan yang lebih pesat. Hal ini dipercepat dengan harga kertas yang melambung sampai 30%, yang menyebabkan margin media cetak menipis sehingga pada akhirnya memperlambat pertumbuhan media ini.
Beruntung bagi para pemain yg sudah terbiasa bermain di media online atau elektronik. Permasalhannya adalah, bagi para pemain yg terbiasa bermain pada media konvensional, pilihannya adalah bagaimana kita menjadi spesialis yg memiliki jasa atau produk yang sangat special tak tergantikan atau mulai memperluas cakupan jasa ke media baru ini. Tantangan yg cukup besar namun tak terelakkan.

Concept 24, Djoko Hartanto

Tidak ada komentar: